Senin, 05 Oktober 2009

Merawat Daya Batery dan Stok Video untuk Sebuah Shooting

DESKRIPSI UNIT :
mengkoordinasikan persediaan video dan
memelihara persediaan baterai dalam suatu
lingkungan yang tidak memiliki jaringan listUnit ini menggambarkan ketrampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untukrik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mengkoordinasikan materi stok video

1.1. Koordinasi dengan personil yang relevan dan
memahami dan memastikan persyaratan stok
video untuk pengambilan gambar.
1.2. Kepastian jadwal dan rasio pengambilan
gambar dengan personil yang relevan.
1.3. Pemilihan semua stok yang dibutuhkan dan
yang dapat digunakan dan yakinkan bahwa stok
tersedia dalam jumlah cukup untuk memenuhi
kebutuhan skedul produksi.
1.4. Pemantauan stok yang ada berkaitan dengan
batas tanggal stok.
1.5. Kelengkapan semua permintaan stok yang
diperlukan dan dipastikan tersedia pada waktu
pembuatan film.
1.6. Penanganan dan penyimpanan stok video
untuk menghindari kerusakan dan perlindungan
terhadap lingkungan yang berisiko.
1.7. Kelengkapan dokumen dan labelisasi pita
kaset, menurut persyaratan perusahaan.
1.8. Kepastian semua peralatan dan stok tersedia
pada lokasi yang benar dan pada waktu
pembuatan film.
1.9. Pencatatan pengambilan gambar dan
urutannya dengan melengkapi lembar laporan
kamera dengan cermat.
1.10. Dokumentasi stok yang digunakan untuk
produksi dan stok untuk pengambilan gambar
kesimpulan.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Merawat Daya Batery dan Stok Video untuk Sebuah Shooting
1.11. Pemantauan stok dan pemberitahuan personil
terkait untuk memastikan bahwa stok masih
cukup tersedia jumlahnya selama produksi

02 Mengatur kode waktu

2.1. Pengaturan kode waktu menurut instruksi
perusahaan.
2.2. Pemilihan dan pengaturan jenis kode waktu
menurut persyaratan setelah produksi.
2.3. Pengaturan kode waktu dengan disinkronkan
dengan peralatan lain bilamana perlu.

03 Menyiapkan, mencatat videotapes dan memeriksa citra video

3.1. Pemeriksaan tape tanda gambar yang rusak
atau kotor sebelum di rekam.
3.2. Penyiapan videotape dengan marka dan nada
dan pemutaran kembali tape untuk memeriksa
rekaman.
3.3. Pemberian label semua kaset dengan cermat.
3.4. Pencatatan dan pengecekan video tape dalam
kamera untuk perekaman.
3.5. Kesiapan pengambilan gambar dengan personil
terkait.

04 Mengisi dan memelihara batery selama pembuatan film

4.1. Kepastian bahwa persediaan batery cukup dan
ada.
4.2. Battery yang akan digunakan telah diisi cukup.
4.3. Pengisian batery menurut rekomendasi
perusahaan.
4.4. Batery dicharge sehingga memenuhi
persyaratan pengambilan gambar.
4.5. Labelisasi batery menurut statusnya.

BATASAN VARIABEL

1. Lingkungan dimana multi kamera televisi digunakan meliputi:
1.1. Pada lokasi – interior
1.2. Pada lokasi – eksterior
1.3. Pada siang hari
1.4. Pada malam hari

2. Pembuatan gambar meliputi:
2.1. Penggunaan kamera tunggal
2.2. Penggunaan kamera multi

3. Jenis produksi meliputi:


3.1. Electronic Field Production (EFP)
3.2. Electronic News Gathering ENG)
3.3. Feature film
3.4. Dokumenter
3.5. Film pendek
3.6. Produksi beranimasi
3.7. Iklan
3.8. Peristiwa atau kemampuan yang difilmkan
3.9. Video musik
3.10. Program televisi dengan segala jenisnya: musik, komedi, variety show,
olah raga, dll

4. Pengoperasian kamera meliputi:
4.1. Pengoperasian dengan tangan
4.2. Alat pendukung
4.3. Kamera statis
4.4. Lensa zoom

5. Peralatan meliputi:
5.1. Kamera
5.2. Lensa
5.3. Pencahayaan
5.4. Peralatan efek khusus
5.5. Pendukung kamera misal alat tempel, crane, dolly track, penyangga
kamera

6. Jenis batery meliputi:
6.1. Ni-Cad
6.2. Lead
6.3. Acid

7. Keseimbangan meliputi:


7.1. Keseimbangan warna hitam
7.2. Keseimbangan warna putih

8. Personil yang relevan meliputi:
8.1. Supervisor
8.2. Kepala bagian
8.3. Operator kamera
8.4. Pemilik perusahaan
8.5. Pengarah fotografi
8.6. Sutradara
8.7. Produser
8.8. Crew
8.9. Pengarah teknik
8.10. Staf teknik lain
8.11. Staf spesialis lain
8.12. Manager studio

9. Laporan dapat:
9.1. Dibuat dengan komputer
9.2. Tulisan tangan

10. Dokumentasi meliputi:
10.1. Formulir permintaan stok
10.2. Laporan kesalahan
10.3. Pemberian label video dan batery
10.4. Daftar pengambilan gambar
10.5. Naskah
10.6. Jadwal produksi
10.7. Lembaran jalan
 
TUGAS PAK UNTUNG

Camera Angel

CA merupakan pengambilan dari sudut pandang tertentu untuk mengekpose adegan.

1.Bird eye view
adalah merekam gambar dari sudut atas obyek, sehingga obyek terlihat dari bagian atas.
2.Frog eye level
adalah kebalikan dari high angle/BEVyaitu pengambilan gambar dari sudut bawah.
3. Eye level/profil shoot
adalah standar pangambilan gambar dengan ketinggian relatif sedang artinya kamera memiliki ketinggian yang hampir sama dengan obyek.
4.Artificial Shoot
artificial shoot dimaksudkan untuk memperindah shoot sehingga lebih bernuansa seni.AS biasanya digunakan untuk pengambilan suasana alam terbuka. Pemberian akses dedauna atau rumput didepan lensa mengesankan gambar terlihat dinamis.
5. Back Light Shoot
adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berhadapan secara frontal dengan sumber cahaya di depannya sehingga memungkinkan terakamnya Siluet Talent.

Type of shot

  * ECU
(EXtreme close up) 
Teknik pengambilan gambar dengan framing lebih memusat pada obyek bagian tubuh yang mendukung informasi dalam alur cerita.

* CU(Close Up) 
Adalah pengambilan gambar,dimana kamera berada dekat dengan subyek sehingga gambar yang dihasilkan memenuhi FRAME.

* MCU(Medium Close Up) 
Adalah pengambilan gambar fengan komposisi framing subyek lebih jauh dari close up,tetapi lebih dekat dari medium shoot.

* MS(Medium Shoot) 
MS merupakan teknik merekam gambar kurang lebih setengah badan.Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan detail subyek dan memberi ruang pandang.

* FS(Full Shoot) 
FS memungkinkan pengambilan gambar dilakukan pada subyek secara utuh dari kepala hingga kaki.

* MLS(Medium Ling Shoot) 
Framing kamera dengan mengikut sertakan setting sebagai pendukung suasana.

* LS(Long Shoot) 
LS merupakan shoot dengan ukuran framing yang memiliki ruang pandang lebih lebar dari MLS.

* ELS(Extreeme Long Shoot)
Pengambilan gambar sehingga artis/subyek hampir tidak terlihat disini setting ruang sangat berperan,dimaksudkan untuk merpertegas atau membantu imajinasi ruang cerita.

Jenis-jenis produksi:

1. Video Klip (Music Video)
Video klip adalah sarana bagi produser music untuk memasarkan produknya lewat
medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di
Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang mengiurkan
seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan
industri tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis
utama (core busines) mereka. Di Indonesia tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap
tahun.
2. Produksi Animasi
Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)
Produksi animasi : bagian yang memiliki tugas membuat,mengolah,dan memperbanyak animasi.
3. Komersial (iklan) : semua bentuk aktifitas untuk menghindarkan dan mempromosikan ide,barang/jasa secara non personal yang dibayar oleh seponsor tertentu.
4. Feature film : rangkaian tayangan visual yang menggambarkan bagian dari naskah film.
5. Film Dokumenter (Documentary Films)
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere
bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-
an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat
film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert
Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan
realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72).
6. Film Cerita Pendek (Short Films)
Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti
Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek
dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang
untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh
para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin
berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang
mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok
ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar